Minggu, 20 Juli 2008

Bangil Gelar Peragaan Busana Satu Kilometer

Peragaan busana sepanjang satu kilometer oleh 400 model menandai pencanangan "Bangil Kota Bordir". Peragaan busana tersebut tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Jaya Suprana sendiri datang ke Bangil untuk menyaksikan peragaan busana yang unik dan mungkin terpanjang ini," kata Camat Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim, H Aboe Naser kepada Antara di Pasuruan, Jumat.

Ia menjelaskan, ratusan model itu berjalan dari depan kantor Pegadaian hingga alun-alun Bangil. Mereka menggunakan pakaian serba bordir dan membawa barang dari seluruh produk bordir, seperti sprei atau taplak meja dan sebagainya. Selain adicatatkan di MURI, kegiatan yang dilaksanakan Minggu, 11 September dengan pemandu artis Krisna Murti itu juga dihadiri rombongan dari Kerajaan Kelantan, Malaysia, sebanyak 90 orang.

"Kunjungan rombongan Sultan dari Kerajaan Kelantan ini juga merupakan kehormatan bagi kami sekaligus ajang promosi potensi usaha bordir dari Bangil. Semoga usaha bordir dari Bangil ini makin dikenal," katanya. Ia mengemukakan, pencanangan Bangil sebagai kota bordir itu berdasarkan berbagai pertimbangan dari masyarakat dan pejabat di Kabupaten Pasuruan, yakni tingginya potensi ekonomi dari usaha tersebut.

"Kalau tempat lain punya ikon sendiri yang bisa dijual, maka Bangil juga punya, yakni bordir. Kabupaten Sidoarjo, misalnya, memiliki usaha kerajinan kulit di kawasan Tanggulangin, demikian pula Wedoro juga di Sidoarjo dengan usaha pembuatan sepatu," katanya. Hasil bordir dari Bangil, katanya, bukan hanya terkenal di tingkat regional, tapi juga nasional, bahkan di dunia. Bordir-bordir itu banyak diekspor ke Australia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan negara-negara Timur Tengah.

Menurutnya, meskipun nilai dan frekuensinya selalu naik turun setiap bulannya, namun ekspor itu hampir dipastikan tetap rutin setiap bulannya dan selalu ada pesanan yang diangkut dengan menggunakan kontainer. Dikatakannya, usaha bordir di Bangil telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Saat ini di Bangil ada sebanyak 187 pengusaha besar dan kecil yang menggeluti bordir dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.274 orang.

Menurut dia, kerajinan bordir di Bangil merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1950-an dengan pusat usaha di Desa Kersikan dan Kalirejo. Namun kini usaha itu sudah menyebar ke berbagai desa lainnya."Ada tiga bentuk dari kerajinan bordir ini, yakni dengan manual, mesin tenaga listrik dan komputer. Kerajinan manual ini paling mahal karena bersifat alami," kata Aboe.

Tidak ada komentar: